Senin, 09 November 2009

asal usul bangsa rejang

MOTTO
COA LAPUK KNO UJEN COA MELKANG KNO PANES,
SWARANG PATANG STUMANG,
NEGERI AMAN RAKYAT SEJAHTERA DIBAWAH PEMIMPIN YANG ADIL DAN BIJAKSANA.


ASAL USUL BANGSA REJANG
Bangsa Rejang adalah sekumpulan masyarakat yang mendiami Oderafling Lebong, Rejang, Lais, sebagian Orderafling Bengkulen, Orderafling Tebing Tinggi, Rawas serta sebagian Orderafling Musi Ulu (Alibudin, 2000). Penghuni asli Tanah Lebong adalah Bangsa Rejang. Bangsa Rejang memiliki huruf (aksara) sendiri yang disebut tulisan Rencong, yang menjadi pokok kata ka, ga, nga. Sedangkan bahasa Daerah Rejang adalah Bahasa Rejang.
Bangsa Rejang sejak dahulu kala, dibagi atas Empat Petulai atau Jurai yang satu persatu dinamai “Bang Mego” atau Marga. Menurut Dr. G.A. Wilken (1917), kata Marga berasal dari bahasa Sankskrit “Varga” yang artinya adalah satu bangsa dan famili, perkumpulan atau sekumpulan. Marga yang pertama kali berdiri adalah sebagai berikut :
1. Bang Mego (Marga) Tubai terletak di Desa Pelabai (Pelabi) Lebong.
2. Bang Mego (Marga) Jekalang (Jurukalang) terletak di Desa Suka Negeri (Topos).
3. Bang Mego (Marga) Selupuak terletak di Selupuh Batu Lebar Agung Rejang.
Raja dari marga itu bergelar Pasirah. Pasirah berasal dari kata Sanlskrit “Sirah” yang berarti Kepala Dusun/Desa atau Kepala Kumpulan (Opperhoofd). Pesirah yang pertama kali mengepalai dari keempat Bang (Marga) di dareah Rejang adalah sebagai berikut :
1. Tuan Biku sepanjang jiwo (Tubei).
2. Tuan Biku Bermano (Bermani).
3. Tuan Biku Bembo (Jekalang), Topos.
4. Tuan Biku Bejenggo (Selupu).
Beberapa dari keturuanan keempat Biku tersebut pergi keluar Daerah Tanah Lebong, kemudian mendirikan beberapa desa yang kemudian desa-desa itu bersatu menjadi sebuah perserikatan atau Marga. Dengan adat dan Marga (Bang) yang sama dari tempat asal mereka datang.